Tabib
Terkenal
Si penolong singa
Cerita
Pendek untuk Anak. Oleh :
Hendra
Nurdiansyah, Pratama Putra Kartika Rachman, Utami Lestari. STSN
Pada suatu masa, hiduplah seorang manusia yang bernama Abu Gangga
di sebuah pedesaan kuno di India bersama sahabatnya seekor Ular yang bernama
Uul. Abu Gangga adalah seorang tabib terkenal di desa tersebut. Suatu hari, Abu
Gangga hendak pergi ke desa tetangga untuk memenuhi panggilan pengobatan
seorang pengusaha terkenal. Untuk pergi ke desa tersebut, ia harus melewati
hutan belantara, bukit-bukit terjal, sungai dengan arus yang deras dan
rintangan lainnya.
Pada saat melewati hutan,
ia menemukan seekor singa yang sedang terluka. Singa itu terkapar ldengan
kondisi terluka parah pada kakinya. Luka tersebut akibat duri pada tanaman yang
merambat pada pohon-pohon di hutan. Abu Gangga yang merasa iba berniat
mengobati singa tersebut. Namun, ia tidak membawa obat untuk menyembuhkan luka
singa itu.
Abu Gangga berpikir untuk
mencari obat herbal yang berada di dalam hutan. Ketika akan beranjak, ia
melihat segerombolan lebah yang sedang menuju ke sarangnya di pepohonan. Ia
mendapatkan ide untuk menggunakan madu sebagai obat singa tersebut. Kemudian,
ia menuju ke pepohonan tersebut dan berkata pada Ratu lebah.
“Wahai lebah, bolehkan aku
meminta sedikit madu untuk mengobati singa yang terluka?”
Ratu lebah menjawab,
“Boleh, tapi aku tidak bisa membawa banyak madu dengan tubuhku yang kecil ini.
Silakan kamu mengambil sendiri ke atas, ke sarang kami.”
Dengan suka cita, Abu
Gangga menyingsingkan lengan bajunya serta meletakkan bawaannya di sekitar
pohon itu. Ia bersiap naik ke atas pohon. Namun, ternyata pohon tersebut
terdapat banyak semut merah yang mengerumuni pohon. Abu Gangga tidak mungkin
menaiki pohon tersebut tanpa habis digigiti oleh semut-semut itu.
Untuk kedua kalinya, Abu
Gangga merasa bingung (galau). Ia tidak dapat mengambil madu itu dengan cara
menaiki pohon maupun menggunakan galah dikarenakan pohon itu cukup tinggi
hingga tidak terjangkau dengan galah. Ia pun sempat meminta bantuan Uul untuk
menaiki pohon tersebut. Namun, Uul menolak karena takut dengan semut-semut yang
ada di pohon. Abu Gangga punputus asa. Dengan cara apa lagi ia bisa mendapatkan
madu untuk mengobati singa?
Tiba-tiba, ada seekor
burung pelatuk lewat dan berhenti di salah satu pohon dekat pohon lebah itu.
Burung pelatuk itu bertanya kepada Abu Gangga.
“Hei manusia, mengapa kau
terlihat begitu galau dan putus asa?”
“Aku bingung. Aku hendak
mengambil madu dari sarang lebah di pohon ini untuk mengobati singa…” menunjuk
pohon di depannya, “ … tapi terdapat banyak semut merah pada pohon ini sehingga
aku tidak bisa memanjatnya. Selain itu, pohon ini cukup tinggi sehingga galah
pun tidak dapat menjangkau sarang lebah itu.”
“Oh, begitu. Gampang
sekali, bagaimana kalau aku yang mengambil madu itu untukmu?”
“Oh… baik sekali kau.
Terima kasih burung pelatuk.”
Burung pelatuk itu pun
terbang di dekat sarang lebah dan membawa madu sebanyak yang ia bisa kemudian
memberikannya kepada Abu Gangga. Abu Gangga bergegas membawa madu itu ke singa
dan mengobatinya. Singa yang sudah merasa lebih baik mengucapkan terima kasih
pada Abu Gangga. Kemudian, Abu Gangga segera melanjutkan perjalanannya ke desa
tetangga.
The End
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^